Kamis, 21 Juli 2011

Bad Christian Leadership


Si A adalah sebutan saya untuk salah satu mantan pengerja yang  berbakat, intelektual dan memiliki roh doa yang luar bisa  tetapi memilih keluar dari gereja lokalnya karena tidak bisa  menerima begitu banyak kompromi didalam gereja catatan saya dia sudah melakukan pendekatan dengan gembala secara baik baik serta beretika. Menurut pandangannya Bro Roi gimana ? demikian dia dia bertanya kepada saya dan mengharapkan tanggapan saya  serta jawaban saya.  Bro saya memulai menyapanya dengan sebutan yang sudah akrab di antara kami karena hubungan  yang baik. Menurut saya bro demikian saya memulai menjawab pertanyaanya.  Ada tipe jemaat yang tipe followers [ jenis yang manut ama pemimpin apapun putusan pemimpin benar salah, kompromi atau bukan kompromi ikut aja ] orang orang jenis ini ada dalam suatu hirarki bahwa pemimpin itu harus diturutin benar salah  mereka ikut melanggengkan tradisi ini didalam gereja. Jenis yangkedua adalah orang orang yang tetap taat kepda pemipin mereka selama pemipin tetap dalam kebenaran [ hanya kepada YHWH saja kita harus memilki penundudkan diri dan ketaatan yang mutlak]. Masala Si A tadi adalah setiap keputusan Gembala dia selalu selalu mempertanyakan dalam artian yang positip rekan rekan yang lain tetap nurut walaupun bertentangan dengan hati nurani  karena hutang budi, ataupun karena pelayanan perut bukan karena Tuhan. Menurut saya dia bisa keluar dan mencari mentor atau bapa k rohani yang baik dan di urapi serta berintegritas. Masalah pemimpin Si A adalah tipe pemimpin yang terlalu sensistif ketika salah satu orang yang di pimpinnya mempertanyakan kebijakannya.. untuk para Gembala apakah ketika keputusan kita di pertanyakan oleh salah satu anak rohani atau orang yang kita pimpin terus kita jadi alergi dan mulai membuat pra deal bahwa dia seorang pembangkang ? tentunya jawaban masing masing kita berbeda, hanya kita yang bisa menjawab pertanyaan ini. saya pun tidak akan berani menjawabnya bukan karena takut atau tidak bisa menjawab tetapi saya tidak mau mendikte para pemimpin dengan jawaban saya. karena jawanaban saya bukan kebenaran Mutlak  karena yang mutlak itu Tuhan sendiri mengapa ? karena saya akan mempertahankan apapun itu yang menurut saya benar tanpa terbuka dengan jawaban orang lain.  Saran saya adalah seorang pemimpin harus back to the Bible untuk bisa menemukan Prinsip prinsip kebenaran Alkitab sebelum memutuskan sesuatu sehingga keputusan yang nantinya kita buat menjadi The Divine Decision [keputusan yang Ilahi ] Rasul Paulus sering melakukan hal tersebut di dalam pelayanannya. Mari para pemimpin masuklah kedalam ruang konselingnya ELOHIM sebelum memutuskan segala sesuatu contoh terbaik yang Alkitab berikan kepada kita adalah : Musa setiap orang yang datang kepdanya dia selalu bertanya kepada Tuhan ataupun Daud dalam  peperangan dia selalu bertanya kepada Tuhan sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan. Gereja adalah bengkel untuk memperbaiki orang –orang yang rusak.  di perbaiki untuk menjadi lebih baik dari  belivers menjadi disciples  kemudian statusnya naik menjadi anak – lalu anak itu setelah dewasa menikah dengan Kristus sebagai mempelai Pria. Dibawah ini ada beberapa tips yang saya dapat Ketika mengikuti  Sidang Majelis Daerah GBI di denpasar beberapa Tahun lalu yang saya simpan dalam portable disk saya. Pesan ini disampaikan oleh Pdt. Ferry Haurissa . K.,S.Th [ Sekum Sinode GBI ] 3 Cara kepemimpinan I Petrus 5 : 1 – 11 Ayat 2 :  1.       Memimpin dengan sukarela jangan dengan paksaan kalau paksaan nanti babak belur 2.       Jangan mau mencari keuntungan, memimpin denga motivasi yang lain haruslah dengan tulus jangan dengan bulus. Kita harus mencari kepercayaan dari sorga 3.       Memimpin dengan keteladanan – kita harus menjadi teladan tanpa kita perintah orang sudah laukan orang sudah bergerak mengapa  ? karena mereka melihat teladan.
Ayat 5 – 8 = untuk menjaga kepemimpinan kita harus o   Rendah hati – kita harus tunduk bukan tanduk – jangan Promosi diri berlebihan [ Filipi 2 : 5-9] promosi datangnya dari Tuhan o   Yakobus 1 :17 – Harus belajar untuk selalu menyerahkan segala kekuatiran 1 Petrus 5 :7 Karena yang akan membuat kita survive adalah rasa bersyukur o   Sadar dan berjaga – lets keep fire burning – integritas moral  dan rohani harus bisa di pertanggung jawabkan bukan saja bagi keluarga tetapi juga bagi orang –orang yang mengikuti kita o   Ada dalam iman yang teguh – karena yang mengalahkan dunia adalah iman kita. Tanpa sadar akhirnya percakapan yang tidak direncanakan dan di mulai dari basa basi akhirnya berujung pada  suatu kebenaran Mutlak lewat firmanya didalam 1 Petrus 5 : 1 - 11. Ini bisa bermanfat buat kita semua. Semoga nilai nilai ini  kita baca dan renungkan kemudian bisa kita seberangkan kepada orang lain dengan menjadi the different maker.. salam  Leadership.

Best Regard : Ps . Roi Sipahelut - Video Power Statement - Klik disini dan lihat Videonya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar