Kamis, 21 Juli 2011

Fresh Encounter II

saya...maluuuuuuuu...kenapa pendeta bisa jadi model kayak gitu ( di pajang di baliho ) sinode gereja saya dalam  etika kependetaan di larang promosi yang berlebihan....knp gereja dibuat promosi.....saya pikir bkan begitu caranya..toh gak ada promosi kayak gitu gereja sudah banyak orang tahu. ini suara kenabian Bu ( saya berkata kepada seorang rekan yang terlibat percakapan) - katanya Roma irama " sungguh terlalu". melihat gereja macam gituan - saya tidak habis pikir aja pak...sampai sometimes saya berpikir berlari cari gerja yang layak supaya ibadah saya layak. toh kembali lagi...Tuhan tidak melihat gerja tidak melihat pendeta tidakmelihat suaramu bagus kamu kasih kolekte banyak...tapi Tuhan Yesus melihat hati kita.

narsis sih gereja sekarang...hampir tidak menemukan yang benar benar punya idealisme pelayanan murni....memuaskan hati Bapa..semua kembali ke uang uang uang...dan nama baik pendetanya – kita harus kembalai ke gereja hati bapa dimana kalau Tuhan Yesus hadir Dia bisa at home alias kerasan trus ngangenin.

tanpa sadar buat saya ini suara kenabian puji Tuhan masih ada orang seperti  saya menyebut rekan rekan saya yang terlibat percakapan . yang matanya kagak bular dan masih waras nalarnya dan logikanya melihat  ketimpangan ketimpangan  dalam gereja yang menurut tipenya saya namakan gereja babel, bileam, gereja ananias dan safira, gereja simson, biarlah ini menjadi semacaam kontrol sosial, saya sangat sungguh berharap  ada pdt yang" TERLALU LEBAY " membaca tulisan ini lalu tiba2 Roh Kudus membuat dia sadaar. i hope so.... biarlah ini menjadi semacam " WISDOM, SATIRE DAN HUMOR" CORAM DEO MARI MENJADI GEREJA FILADELFIA - pendetga sekarang sangat gaul dengan pesbuk dan twitter malah punya comunity BBM bukan untuk melayani tapi untuk guyon ma pendeta lain....paling bahas mau pelayanan dimana dan berapa amplopx...wuih...wah ....glek....

saya pribadi (kata rekan saya yang mepnyai status tersebut diatas) berdoa bagi pribadi2 lain yg tersulut emosinya gara-gara membaca status saya di atas agar anda dikaruniakan secara. khusus iman percaya yang lebih besar, yang lebih jernih, dan yang lebih memiliki ruang terhadap mereka yg memiliki pendapat/pandangan yang berbeda. apa yang saya tulis bukan asal bunyi apalagi cari popularitas - semuanya memiliki dasar baik berupa materi kajian dan pengalaman yang saya miliki. saya hanya orang biasa tapi satu hal saya bukan seorang neo farisi. 

Ada suatu periode dalam hidup saya yaitu terjun di dalam pelayanan misi. Menyesakan. Menyedihkan. Karena temuan saya tidaklah membesarkan hati. Dengan keleluasaan jabatan regional yang saya miliki, saya menjumpai dr 100% gereja-gereja dalam program kemitraan hampir 90% para gembalaNya tidak berprilaku patut. Yang artinya gerejanya pun melenceng dalam konteks dan ranah pelayanan bagi jemaat, pengelolaan internal, dan seterusnya. Maka saya berpikir setelah satu dasawarsa berlalu semua akan membaik. Bahkan saya sempat berbeda pendapat tajam dengan seorang tokoh besar di negara ini yang mengatakan Gereja Tuhan sudah gagal karena bagi saya pribadi bukan gagal, para gembala kehilangan visi dan misi yaitu kasih mula-mula yang dimilikinya. Jika pada hari ini ternyata keadaan kian gendheng semestinya saya tidak merasa aneh karena kerusakan sistemik dimulai dari dasar hilir tatanan gereja itu sendiri. Begitu mudahnya persyaratan masuk sekolah teologi setidaknya secara. akademis di negara kita jika mengacu pengalaman teman wanita penulis kondang yang bersekolah teologi di A.S. Kebijakan sinode yang mensetting suatu wilayah seperti praktek abad pertengahan. Dan masih banyak hal-hal yang semestinya tidak boleh terjadi. Gereja harus kembali kepada khittah-nya, yaitu perwujudan kehadiran Bapa bagi jemaat dan umat di dalam tindakan kasih yang nyata dan solutif. Saya selalu bersedih untuk gereja-gereja yang menutup pintu hati mereka karena merasa sudah paling benar. Untuk para gembala yang tidak mengenal nama jemaat bahkan tidak pernah berjabat tangan dengan jemaatnya seusai kebaktian. Untuk para pengerja yang karena tidak ada pilihan lain lantas melihat pelayanan gereja sebagai. alternatif akhir yang artinya tidak memiliki motivasi hati yang benar. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang ke-dua kali sudah amat dekat. 

saya mendukung dan berdoa bagi gereja dan para gembala agar pelayanan mereka semua menjadi suatu breakthrough bagi kehidupan dan penghidupan gereja serta hidup bergereja sesuai dengan Hati Bapa di dalam masa aca kadut seperti ini. 

kalau saya beberapa kali baca 4 Injil sama sekali tidak mendapati Yesus sibuk mau buat greja atau organisasi atau sejenisnya sebagai wadah untuk mengenalkan Kasih PAPA... Dia mengajar dan menghadirkan kerajaan surga dengan seluruh hidupnya tidak perlu gedung, alat musik, liturgi, atau apapun yang memerlukan biaya...semua dilakukan dengan gratis...mau ngajar di bukit ayo...mau di sumur ayo..mau di rumah pemungut cukai ayo...waktu efektif untuk melakukan semua itu tidak sampai 2 tahun ( bener tidak sampai 2 tahun) tapi dampaknya kita semua sudah merasakan....makanya saya tidak pernah pusing dengan gereja karena Yesus tidak pernah sibuk dengan gereja ( Misionaris papua )

 karena itu kita juga harus terus doakan dan mendorong gereja yang sudah hadir di bangsa ini sebagai institusi ilahi agar kembali ke ( DNA)nya alias Fitrahnya seperti gereja mula2 bahkan gereja yang murni pelayanannya tipe Yesus.. Yesus tidak membenci Gereja Cuman DIA menangis melihat kehidupan Gereja dan Hamba Tuhannya (Gereja secara Organisme Ilahi dan Kelembagaan) yang sunggu sudah " TERLALU LEBAY" Karena justru Gereja yang Dia Bangun dengan perkataan diatas batu karang ini akan kubangun gerejaKu dan alam mau tidak menguasainya HARUSNYA GEREJA HATI DAN BERTIPE CIRI PELAYANAN YESUS, sungguh dan jarang bahkan amat langkah di dapati dari bangsa ini. Coram Deo mari menjadi Gereja yang kulitasnya seperti pelayanan Yesus yang tidak di kuasai oleh alam maut.  Amin

Blessed Abundantly
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar