Senin, 25 Juli 2011

FireProof - Pembuktian Cinta

Mungkin ada yang udah nonton film ini? Silahkan berbagi dan mohon koreksi saya jika ada kesalahan. Seorang “teman” merekomendasikan film ini untuk ditonton. Well, terimakasih buat “teman yang saya kasihi” tersebut yang telah merekomendasikan film tersebut. Aku tidak menyesal telah menontonnya

Film ini berkisah tentang pasangan suami istri, Caleb dab Catherine, yang diambang perceraian. Sang suami merasa sang istri tidak menghargainya. Sang istri merasa tidak diperhatikan dan ingin dimengerti (biasalah wanita :p). Pada dasarnya keduanya sebenarnya sama-sama ingin dimengerti. Film ini menunjukkan pada kita realita kehidupan manusia, khususnya dalam relasi antara pria dan wanita. Sebenarnya problem dalam relasi pria dan wanita sudah menjadi masalah klasik.

Dalam film ini dikisahkan Caleb sang suami berprofesi sebagai pemadam kebakaran. Sedangkan sang istri, Catherine bekerja dirumah sakit setempat. Pertengkaran dalam film ini diawali oleh adegan dimana Caleb menanyakan apakah Catherine memiliki waktu untuk berbelanja. Caleb mengajukan pertanyaan ini karena dia melihat cadangan makanan mereka di lemari makanan telah habis. Tanpa disangka, ternyata respon dari Catherine negatif. Bukannya mengiyakan, dia malah meminta Caleb yang berbelanja dengan alasan Caleb lebih banyak memiliki waktu luang. Dari teriakan-teriakan, kalimat-kalimat yang dilontarkan sebenarnya terlihat bahwa Catherine menginginkan perhatian dari suaminya. Pertengkaran berlanjut sampai pada satu titik, keduanya ingin mengajukan perceraian.

Berita tentang akan bercerainya mereka sampai ketelinga ayah Caleb, sehingga dia memutuskan untuk datang menjenguk anaknya dan memberikan nasehat-nasehat yang bertujuan mencegah perceraian anaknya. Hingga dia memberikan satu buku berisi instruksi-instruksi bagaimana memperlakukan wanita. Caleb harus melakukan instruksi-instruksi itu setiap hari, sampai hari ke 40. Hingga hari ke 42, Caleb belum juga berhasil merebut kembali hati istrinya. Hari ke 43, akhirnya mereka kembali berdamai dan perceraian terhindarkan.

Film ini mengajarkan beberapa hal (buat saya) :

Film ini mengajarkan bagaimana mencintai yang sesungguhnya. Ketika Caleb melakukan tindakan-tindakan untuk merebut kembali hati istrinya, dia mendapat respon negative. Bahkan dicaci maki oleh istrinya. Tapi begitulah mencintai, kita tidak mengharapkan balasan. Ketika kita menerima respon yang negative, kasih/cinta kita tidak akan pernah habis bagi orang yang kita cintai itu. Demikian juga kasih Kristus bukan? Kedua, film ini juga menunjukkan bagaimana pernikahan yang baik yaitu pernikahan yang dilandaskan pada Kristus. Ketika Caleb menerima dan percaya kepada Kristus (hari ke 22 jika saya tidak salah ingat), dia akhirnya mengerti bagaimana mencintai sesungguhnya. Dengan bercermin kepada kasih Kristus, yang rela berkorban di kayu salib, dia mampu mengasihi istrinya tidak peduli bagaimana reaksi dari istrinya. Film ini juga menunjukkan pentingnya peran orangtua dalam kehidupan anaknya. Dalam film ini ditunjukkan bagaimana ayah Caleb lah yang “berhasil” memberitakan Injil bagi anaknya, yang berimbas pada keberhasilan pernikahan anaknya. Seharusnya demikianlah tiap-tiap ayah Kristen menjalankan perannya. Pentingnya sebuah komunitas yang baik. Dalam film ini, ditunjukkan bahwa Caleb memiliki seorang teman yang telah lebih dahulu percaya dan sampai sejauh ini mampu menjaga kehangatan cinta (halah) dalam pernikahannya J Film ini juga mengingatkan bahwa cinta romantic itu tidak selamanya ada. Cinta romantic juga mengalami fluktuasi, kadang berada di puncak, kadang dibawah. Namun yang menjaga cinta itu tetap bertahan adalah komitmen J Dalam film ini ada beberapa quote yang bagus menurut saya, misalnya :

“Wan ita itu seperti mawar, jika tidak tau merawatnya maka dia akan layu”

“Ber hentilah berkata negatif pada pasangan, jika godaan itu muncul, tahan jangan katakan apapun. Lebih baik tahan lidahmu daripada katakan hal yang akan kau sesali. Cepatlah mendengar, lambatlah berkata dan jangan cepat marah”

“Sul it kemukakan cinta saat kau tak termotivasi. Tetapi cinta tak hanya berdasar pada perasaan, melainkan niat untuk tunjukkan tindakan yang bermakna. Bahkan walau tampaknya takkan ada timbal balik”

Well, I think that’s all. Kalau ada hal-hal yang kurang, mohon dimaklumi, aku tidak begitu lihai dalam membuat tulisan (ini sedang belajar. Hehehe). Maaf juga kalo kepanjangan dan rada membosankan, tapi ntah kenapa aku gak bisa menahan hasrat untuk berbagi tentang film ini.

Blessed Unlimitidy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar